Ketua LPPM USK Apresiasi Aktivitas PR-ITP

pritp 20240620 c01

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Syiah Kuala (LPPM USK), Prof. Dr. Mudatsir, M.Kes menyampaikan apresiasinya terhadap aktivitas yang dijalankan oleh Pusat Riset Inovasi dan Teknologi Pakan (PR-ITP) USK. Hal ini diungkapkan Mudatsir saat membuka kegiatan Webinar Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Bahan Pakan Lokal di Perkebunan dan Industri Pengolahan Buah Sawit, yang digelar PR-ITP, Kamis, 20/06/2024.

Mudatsir sangat mengapresiasi langkah-langkah yang dijalankan oleh PR-ITP yang walaupun baru berusia dua bulan namun telah melakukan banyak terobosan seperti kegiatan dan kerjasama dengan berbagai pihak. “Kami berharap ke depan,  PR-ITP  ini dapat menjadi Pusat Unggulan Inovasi di USK”, ungkap Mudatsir. Dalam laporannya, Kepala PR-ITP USK, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc menyebutkan bahwa pihaknya telah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak dalam dua bulan pendiriannya seperti dengan dua perusahaan Korea, PT. GDU dan Signalcare untuk riset pengembangan potensi bahan pakan lokal untuk unggas.

PR-ITP juga telah mengikat kerjasama dengan Dinas Peternakan Aceh dalam rangka mendorong pengembangan dan pembangunan sektor peternakan di Aceh. “Hari ini selain menggelar kegiatan seminar nasional secara online (Webinar), kami juga menjalin kerjasama dengan CENTRAS IPB University “, ujar Samadi.

Hadir sebagai narasumber Webinar, Ketua Center For Tropical Animal Studies (Centras) IPB University, Prof. Dr. Nahrowi, M.Sc yang dipandu oleh Moderator Dr. Ir. Siti Wajizah, M.Si dari Departemen Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.

pritp 20240620 c02pritp 20240620 c03pritp 20240620 c04

pritp 20240620 c05

 

Baru Terbentuk, PR-ITP Ikut Workshop Menuju Pusat Unggulan IPTEKS

Baru Terbentuk, PR-ITP Ikut Workshop Menuju Pusat Unggulan IPTEKS

 

Universitas Syiah Kuala (USK) mengambil langkah besar menuju pencapaian status World Class University (WCU) dengan mengadakan workshop ‘Penguatan Pusat Riset Menuju Pusat Unggulan IPTEK’ yang berlangsung pada tanggal 25-26 April 2024 di Hotel OASIS.

Acara ini dihadiri oleh para pemimpin dan peneliti dari 33 pusat riset USK, termasuk dua pusat riset yang telah memperoleh pengakuan sebagai Pusat Unggulan IPTEK (PUI), yaitu Pusat Riset ARC dan TDMRC.

Dalam acara tersebut, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., Ketua Pusat Riset Inovasi dan Teknologi Pakan (PR-ITP), memaparkan tujuan pembentukan pusat riset baru yang berfokus pada inovasi dan teknologi pakan ternak.

“PR-ITP bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam bidang pakan ternak, memanfaatkan potensi bahan pakan lokal, dan menerapkan teknologi pengolahan pakan yang inovatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan produktivitas ternak,” ujar Samadi

Prof. Dr. Mudatsir, M.Kes, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK, membuka acara dengan harapan bahwa pusat riset USK dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya USK menjadi WCU. Prof. Dr. Muksin, S.Si, M.Si, sebagai ketua pelaksana WCU USK, memberikan penjelasan tentang target yang perlu dicapai USK untuk mendapatkan status tersebut.

Prof. Aria Damar, Kepala PUI Pusat Kajian Sumber Daya Perairan dan Laut IPB, dan Dr. Syaifullah Muhammad ST., M.Eng serta Prof. Dr. Ella Meilianda, ST. MT, memberikan pemaparan tentang strategi penguatan pusat riset menuju PUI. Associate Prof. Dr. M.Aziz dari Tokyo University memberikan wawasan tentang strategi yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi untuk mencapai status WCU.

Workshop dua hari ini ditutup oleh Prof. Dr. Mudatsir, M.Kes, yang menekankan pentingnya kerja sama dan dedikasi dalam mewujudkan visi USK sebagai universitas kelas dunia. Dengan adanya PR-ITP dan kegiatan workshop ini, USK berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam teknologi dan pengelolaan pakan ternak, serta mendukung program nasional swasembada daging.

USK kini berada di jalur yang tepat menuju pencapaian status World Class University, dengan dukungan penuh dari para peneliti dan akademisi yang berdedikasi untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (*)

Kontributor: Yasar

Ketua PR-ITP USK: Investasi Industri Pakan Ternak di Aceh Sangat Menjanjikan

 

Ketua Pusat Riset Inovasi dan Teknologi Pakan (PR-ITP), Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc menyebutkan bahwa potensi investasi pabrik pakan ternak di Aceh sangat menjanjikan, karena permintaan terhadap pakan ternak tinggi.

Hal ini disampaikan Samadi saat membuka acara seminar Mata Kuliah Agrotechonopreneurship, Sabtu 4/5/2025. Hadir sebagai narasumber Direktur PT Golden Daru Utama (GDU), Shim Kyuung Hee

Seminar yang diselenggarakan oleh Departemen Peternakan USK kerjasama dengan Pusat Riset Inovasi dan Teknologi Pakan USK bertujuan transfer knowledge terkait potensi industri pakan dan ayam petelur dan membicarakan strategi pengembangan bisnis peternakan di Aceh kedepannya. Seminar yang diselenggarakan di MPR Fakultas pertanian dihadiri oleh Mahasiswa Peternakan, Ketua Departemen, Dosen dan juga staff PT. PEMA Aceh (PEMA).

Dalam paparan materi seminarnya, Shim menceritakan alasan ketertarikannya berinvestasi di Aceh. Menurutnya, Aceh memiliki lahan luas yang prospektif untuk mengembangkan komoditi pertanian khususnya jagung yang merupakan bahan baku utama pakan unggas.

Awal berdirinya, PT. GDU beroperasi dibidang bahan baku pakan yaitu suplier jagung kering untuk perusahaan pakan Medan, Sumatera Utara. Jagung dari petani baik mitra maupun mandiri ditampung dan dibeli dengan harga yang lebih mahal.

Kemudian, lanjutnya, melihat potensi adanya pasar untuk memasok pakan khususnya ayam petelur membuatnya tertarik untuk produksi pakan sendiri. Keputusannya memilih untuk produksi ayam pakan ayam petelur dikarenakan sentra ayam petelur belum dikuasai oleh perusahaan melalui program mitra. Dengan demikian akan memudahkannya untuk memasarkan produknya. Diawal produksi pakan, sebanyak 36 ton/bulan pakan disuplai untuk kebutuhan produksi ayam petelur program dinas Peternakan Aceh.

Saat ini, PT. GDU telah mampu memasarkan produknya untuk peternak ayam petelur sampai ke Kabupaten Nagan Raya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saat ini, PT. GDU juga memeliharan 10.000 ayam petelur di Indrapuri.

Menurut PEMA Aceh, Saiful Mahlil, kebutuhan telur Aceh hanya 2% yang disuplai dari lokal dari kebutuhan 2,1 juta telur/hari, selebihnya masih bergantung dari Medan, Sumatera Utara. Oleh karena itu, investasi perusahaan pakan dan ayam petelur sangat potensial yang secara sinergi mampu mendukung kebutuhan pasokan telur daerah.

Kontributor: Yasar

Subcategories