PRITP
Highlight Vidio PRITP
PlayPlay
Highlight Vidio PRITP
PlayPlay

PR-ITP USK Kenalkan Silase dan POC Bio Urine Sebagai Solusi Pakan dan Limbah Ternak Berkelanjutan

1

 

Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan produktivitas peternakan rakyat, Pusat Riset Inovasi dan Teknologi Pakan (PR-ITP) Universitas Syiah Kuala melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Optimalisasi Produktivitas Sapi Potong Berbasis Pakan Fermentasi Berkelanjutan dan Zero Waste Manajemen” di Desa Tanjung Selamat, Kabupaten Aceh Besar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari skema pendanaan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Ditjen Risbang Kemdikbudristek tahun 2025. Sasaran utama kegiatan adalah Kelompok Ternak “Indah Sapi Potong” yang dipimpin oleh Zulfitri, dengan fokus utama pada penguatan kapasitas peternak dalam memanfaatkan hijauan dan limbah ternak secara optimal melalui teknologi silase dan pembuatan pupuk organik cair (POC) berbasis bio urine.

Dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., IPU, selaku Ketua Tim, kegiatan ini turut melibatkan para peneliti dan dosen yang merupakan bagian dari PR-ITP, yakni Prof. Dr. drh. Sugito, M.Si, Ir. Said Mirza Pratama, S.Pt., M.Si., IPM, Indra Wahyudi, S.Pt., M.Si, dan Ilham, S.Pt., M.Si.

Kegiatan pelatihan berfokus pada dua produk unggulan: silase hijauan sebagai solusi penyimpanan pakan jangka panjang dan POC dari bio urine sapi sebagai bentuk pemanfaatan limbah ternak untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Melalui pendekatan teknologi fermentasi dan prinsip zero waste, peternak dilatih untuk mengolah sumber daya lokal menjadi pakan bergizi dan pupuk hayati ramah lingkungan.

“Silase memungkinkan peternak memiliki cadangan pakan saat musim paceklik, sementara bio urine yang sebelumnya dianggap limbah, kini bisa diolah menjadi pupuk cair yang meningkatkan kesuburan tanah,” jelas Prof. Samadi. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya transfer ilmu, tetapi juga bertujuan menciptakan perubahan nyata dalam manajemen usaha ternak di tingkat petani.

Untuk mengukur dampak awal, tim PR-ITP melakukan pre-test dan post-test terhadap peserta. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peternak dalam mengaplikasikan teknologi silase dan bio urine.

Zulfitri, ketua kelompok ternak, menyampaikan apresiasinya atas program ini. “Ini pertama kalinya kami diajarkan cara memfermentasi hijauan dan mengolah urine sapi jadi pupuk. Sangat bermanfaat dan langsung bisa dipraktikkan,” ujarnya penuh semangat.

 

2

 

3

 

4

 

5

 

6

 

7